Teori Cahaya dan Sifat - Sifat Cahaya
Ada beberapa teori atau pendapat
para ahli yang berkaitan dengan cahaya. Teori ini dapat kita jadikan rujukan
untuk mendefinisikan apa sesungguhnya cahaya itu. Berikut ini adalah
teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut :
1.
Teori emisi oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1722)
: Menurut teori emisi Newton, bahwa dari sumber cahaya dipancarkan
partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah dengan kecepatan
yang sama besar, bila mengenai mata kita maka kita mendapat kesan melihat
sumber cahaya tersebut.
2.
Teori gelombang oleh Christian Huygens (1629 –
1665) : Menurut Huygens, cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi, berbeda hanya
dalam hal frekuensi dan panjang gelombangnya.
3.
Percobaan Thomas Young (1773 – 1829) dan Agustin fresnel (1788 –
1827) : Thomas Young dan Fresnel menyatakan bahwa cahaya dapat melentur dan
berinterferensi, dan peristiwa ini tidak dapat diterangkan oleh teori emisi
Newton
4.
Percobaan Jean Beon Foucault (1819 – 1868) : Dari
hasil percobaannya ia mendapatkan bahwa cepat rambat cahaya dalam zat cair
lebih kecil dibandingkan dengan cepat rambat cahaya di udara, hal ini juga
bertentangan dengan teori emisi Newton
5.
Percobaan James Clerk Maxwell (1831- 1879) : Ia
menyatakan bahwa cepat rambat gelombang-gelombang elektromagnetik sama dengan
cepat rambat cahaya yaitu sebesar 3 x 108 m/detik. Jadi Maxwell
berkesimpulan cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
6.
Percobaan Heinrick Rudolph Hertz (1857 – 1894) :
Ilmuwan ini membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik adalah gelombang
tranversal, ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat mengalami
polarisasi. Ini memperkuat kesimpulan Maxwell.
7.
Percobaan Pieter Zeeman (1852 – 1943) :
Percobaan yang dilakukan oleh Pieter Zeeman adalah tentang pengaruh medan
magnet yang kuat terhadap berkas cahaya. Percobaan ini juga memperkuat
pembuktian Maxwell.
8.
Percobaan Johannes Stark (1874 – 1957) : Hasil
yang diperolehnya adalah bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat berpengaruh
terhadap berkas cahaya. Ini juga memperkuat kesimpulan Maxwell.
9.
Percobaan Albert Abraham Michelson (1852 – 1931)
dan Edward Wiliams Morley (1838 – 1923) : Membuktikan bahwa eter, yaitu medium
tempat merambatnya cahaya sebenarnya tidak ada. Jadi hal ini mengubah pendapat
orang-orang sebelumnya yang menyebutkan cahaya di udara merambat dalam zat yang
disebut eter.
10. Percobaan
Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858 – 1947) : Dengan teori dan percobaan radiasi
Max Planck berkesimpulan bahwa cahaya adalah paket – paket kecil yang disebut
kuanta. Teori ini disebut teori kuantum cahaya. Kuantum energi cahaya disebut
photon. (Kuantum adalah kata majemuk dari kuantan)
11. Teori
Albert Einstein(1879 – 1955) : Dengan teori gejala foto listrik dapat
diterangkan bahwa cahaya memiliki sifat sebagai partikel dan juga bersifat
sebagai gelombang elektromagnetik yang disebut dengan sifat dualisme.
Dari teori – teori dan percobaan
–percobaan yang telah dilakukan oleh para ilmuwan dari sejak zaman Newton
sampai Einstein dapat disimpulkan bahwa :
1.
Cahaya dapat bersifat sebagai gelombang
2.
Cahaya juga dapat bersifat sebagai partikel
Sebagai gelombang cahya mempunya
sifat – sifat sebagai berikut :
1.
Dapat mengalami pemantulan ( refleksi)
2.
Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
3.
Dapat dipadukan/dijumlahkan (interferensi)
4.
Dapat mengalami lenturan atau dilenturkan
(difraksi)
5.
Dapat mengalami polarisasi
Sebagai partikel cahaya dapat
terlihat pada gejala fisika seperti spektrum diskrit atomik, adanya efek
fotolistrik dan efek Compton. Sebagai partikel cahaya disebut dengan foton yang
dapat mengalami tumbukan selayaknya bola.
Saya mau tanya : "apakah cahaya memiliki fase & limit ?"
ReplyDeleteApakah cahaya memiliki jenis & kharakter yang bermacam-macam ?