Pengertian Trafo atau Transformator
Transformator atau yang lebih sering disebut dengan trafo ini merupakan komponen elektornika yang dapat berfungsi untuk menaikan dan menurunkan tegangan listrik. Trafor berkerja berdasarkan prinsip kerja atau hukum oersted dan hukum faradey. Menurut oersted apabila kawat penghantar dialiri arus listrik maka di sekitar penghantar tersebut akan timbul medan magnet. Sedangkan menurut faradey perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar listrik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) pada kedua ujung kawat penghantar tersebut.
Pada dasarnya transformator terdiri dari dua lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder yang antara keduanya tidak ada hubungan sama sekali. Lilitan primer adalah lilitan yang terhubung langsung ke input tegangan yang akan dinaikan atau diturunkan sedangkan lilitan sekunder terhubung ke rangkaian beban (output). Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.
Transformator merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam bidang elektronika. karenanya hampir pada setiap peralatan elektronika kita akan menjumpai komponen yang satu ini. Kenapa komponen ini dibutuhkan dalam rangkaian elektronik? Kita semua tahu bahwa peralatan elektronik membutuhkan tegangan dan arus listrik. Sumber tegangan bisa kita dapatkan dari baterai, aki dan jala - jala listrik. Jika kita menggunakan baterai dan aki kita tidak perlu menggunakan trafo dalam rangkaian, kecuali rangkain elektronika yang memanfatkan trafo untuk keperluan lain seperti reket nyamuk atau setrum listrik dan alat pengubah tegangan DC ke AC. Namum pada umumnya peralatan elektronik membutuhkan tegangan dari jala jala listrik (PLN) seperti televisi, komputer, tape recorder, VCD, Radio dan lain sebagainya. Kita tahu bahwa tegangan listrik dari jala jala PLN sangat tinggi padahal peralatan elektronik umumnya membutuhkan tegangan yang lebih rendah, maka untuk mendapatkan tegangan yang rendah sesuai kebutuhan perangkat kita akan membutuhkan komponen yang dinamakan dengan transformator.
Transformator merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam bidang elektronika. karenanya hampir pada setiap peralatan elektronika kita akan menjumpai komponen yang satu ini. Kenapa komponen ini dibutuhkan dalam rangkaian elektronik? Kita semua tahu bahwa peralatan elektronik membutuhkan tegangan dan arus listrik. Sumber tegangan bisa kita dapatkan dari baterai, aki dan jala - jala listrik. Jika kita menggunakan baterai dan aki kita tidak perlu menggunakan trafo dalam rangkaian, kecuali rangkain elektronika yang memanfatkan trafo untuk keperluan lain seperti reket nyamuk atau setrum listrik dan alat pengubah tegangan DC ke AC. Namum pada umumnya peralatan elektronik membutuhkan tegangan dari jala jala listrik (PLN) seperti televisi, komputer, tape recorder, VCD, Radio dan lain sebagainya. Kita tahu bahwa tegangan listrik dari jala jala PLN sangat tinggi padahal peralatan elektronik umumnya membutuhkan tegangan yang lebih rendah, maka untuk mendapatkan tegangan yang rendah sesuai kebutuhan perangkat kita akan membutuhkan komponen yang dinamakan dengan transformator.
Salah satu peralatan yang menjadikan Transformator sebagai komponen utamanya adalah rangkaian power supply atau catu daya. Karena umumnya catu daya menyediakan sumber tegangan DC yang rendah (3 v, 4.5 v, 6 v, 9 v, 12 v ) maka sebelum disearahkan oleh rangkaian dioda tegangan AC 220 volt dari PLN akan diturunkan terlebih dahulu oleh trafo menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya mendekati tegangan yang telah disebutkan di atas untuk kemudian baru disearahkan oleh dioda. Untuk mengetahui Cara kerja dari trafo ini dapat diikuti artikel selanjutnya>>.
0 Response to "Pengertian Trafo atau Transformator"
Post a Comment