Jenis-Jenis Trafo atau Transformator
Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan bahwa penentuan jumlah lilitan primer dan sekunder pada trafo akan menentukan jenis trafo yang akan dibuat. Sekarang ini banyak sekali jenis dan bentuk trafo yang ada di pasaran sesuai dengan perkembangan teknologi elektronika. Sebenarnya untuk menentukan jenis jenis trafo tersebut juga akan sulit dilakukan dan bisa saja antar satu orang dan yang lainnya mendefinisikan atau memberikan nama yang berbeda terhadap trafo yang sebenarnya sama. Barangkali ada yang memberikan nama berdasarkan fungsinya, berdasarkan bahan atau inti penyusunnya dan lain sebagainya, namun secara umum trafo trafo tersebut dapat kita bedakan menjadi tiga macam yaitu:
- Trafo Step Up
- Trafo Step Down
- Trafo Isolastion (matching impedance)
Trafo Step Up
Berfungsi untuk menaikan tegangan listrik. Kenaikan tegangannya sangat bergantung pada perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder. Semakin banyak lilitan sekundernya akan semakin besar tegangan output yang akan dihasilkan. Untuk mendapatkan tegangan output yang diinginkan kita harus mengatur perbandingan jumlah lilitan ini dengan memanfaatkan rumus perhitungan yang berlaku pada trafo. Jadi ciri ciri utama dari Trafo step up adalah jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari pada jumlah lilitan primer.
Trafo Step Down
Berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Untuk dapat menurunkan tegangan listrik maka kita harus membuat jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari jumlah lilitan primer. Ciri utama trafo ini adalah jumlah lilitan primer lebih banyak dari pada jumlah lilitan sekunder atau lilitan sekunder lebih sedikit dari lilitan primer.
Trafo Isolation atau Matching Impedance
Trafo ini tidak untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Tegangan primer dan tegangan sekunder sama. trafo ini hanya berfungsi untuk menyesuaikan impedansi antara dua bagian rangkaian. biasanya rangkaian audio sitem OT. Tapi dalam praktek terkadang jumlah lilitan sekunder juga dibuat lebih banyak sedikit dari lilitan primer untuk mengkompensasi kerugian. Karena penggunaan trafo jenis ini tidak cocok untuk menjagi high fidelity pada sistem audio, sekarang fungsinya sudah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
Berdasarkan fungsinya dalam rangkaian trafo ini bisa saja banyak sekali macamnya seperti trafo daya, trafo fly back, trafo IF, trafo oscilator, tafo tiga fasa, autotransformer dan lain sebagainya.
Kalau body kompresor nyetrum apa masalahnya Bang...?tp kalau dibalik coknya memang ga nyetrum. Ap karena kondensornya yg sudh rusak,atau masalh groundingnya...?
ReplyDelete